Tips Meningkatkan / Merangsang Minat Baca Anak.

Membaca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata.Menurut Juel (1988) mengartikan bahwa membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan. Hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan. Berdasar pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca.

Minat membaca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak anak tetapi hal ini semua tidak dapat terlepas dari peran orang tua dalam menumbuhkan minat baca anak. Pentingnya pedidikan keluarga merupakan konsekuwensi rasa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya, didalam keluarga anak mulai mengenal hidupnya hal ini perlu disadari bahwa anak dilahirkan dalam lingkungan keluarga tumbuh dan berkembangnya hingga anak melepaskan diri dari keluarga oleh karena itu begitu besarnya pengaruh orang tua terhadap anaknya maka dalam hal ini merangsang minat baca anak – anak  sebagai upaya untuk  melatih  membaca  sejak dini.

Pada dasarnya setiap bayi yang dilahirkan didunui memiliki  potensi yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,dan setiap anak mampu memaksimalkan potensinya dengan cara yang sangat personal tetapi ini semua memerlukan perhatian agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secar baik. Penanaman membaca sejak dini sebagai wujud investasi  agar anak menjadikan anak  untuk lebih baik adalah idaman setiap orang tua , anak ibarat setangkai bunga  akan tumbuh secara sempurna  jika di tanam pada tempat yang tepat, terawat dengan baik  dan penuh kasih sayang  begitu pula anak akan dapat tumbuh  dan berkembang secara baik apabila diberi perhatian dari orang tua .

Apakah metode yang dipakai menggunakan kekerasan?

Cara orang tua dalam mendidik anaknya merupakan factor yang menentukan bagi keberhasilan  proses belajarnya sebab Dalam proses pengajaaran setidaknya, tidak menggunakan unsur pemaksaan dan kekerasan   hal ini  dapat mengakibatkan anak- anak akan enggan  untuk belajar dan akan benci terhadap bacaan. Dalam mengajarinya orang tua dapat menggunkan cara yang dinilai edukatif misalnya sambil bermain anak di ajari membaca ini akan lebih baik dan lebih menyenangkan.

Mendidik anak terlalu keras, memaksa anak untuk belajar dan tanpa memperhatikan faktor-faktor yang ada adalah cara mendidik anak yang salah  hal ini dapat menjadikan anak  malah ketakutan  disebabkan tekanan  tersebut. Orang tua harus mengetahui kapan anak  waktunya dididik dengan kekerasan  dan kapan waktunya dididik  dengan lamah lembut dan penuh kasih sayang.   Diera perkembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi  semakin maju  dan berkembang pesat sehingga adanya perkembangan  dan kemajuan  tersebut  menimbulkan   dampak bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik segi positif maupun negatif. Misalnya kita akan mengajarai tentang huruf lepas contohnya huruf” B” huruf yang memiliki dua perut besar, berbeda lagi dengan huruf “D” yang memiliki satu perut ini hanya contoh tentunya orang tua untuk lebih kreatif dalam mengajarkannya membaca agar anak mudah memahaminya. Akan tetapi usaha yang dilakukan tidak barhenti sampai disini ada faktor lain yang cukup berperan Lalu adakah sumber  penunjang di  rumah?

Saat ini hampir setiap rumah  memiliki bacaan baik di peroleh melalui pinjam maupun milik sendirioleh karena itu  sejatinya untuk menumbuh kembangkan  minat membaca ini tidak dapat terlepas dari tersedianya bahan bacaan dirumah  seperti buku, Koran, majalah, komik. Minat membaca tidak  tumbuh secara otomatis  hal ini perlu dirangsang agar dapat tumbuh secara baik. Minat belajar anak  sangat penting dalam proses  pembelajaran  dari dalam minat memiliki pengaruah cukup besar dalam belajarnya. aktivitas membaca akan dilakukan oleh anak atau tidak sangat ditentukan oleh minat anak terhadap aktivitas tersebut. Di sini nampak bahwa minat merupakan  motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas.

Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif anak terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada juga yang mengartikan minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa senang Membaca akan dapat menarik apabila orang tua memahami minat anaknya apabila diliat dari tersedianya sumber bacaan di rumah, .merangsang minat baca  anak sebagai bentuk yang memiliki filter berfikir yang baik dengan demikian anak tidak mudah terbawa oleh arus  yang tidak jelas lalu yang menjadi pertanyaan adakah buku bacaan yang sesuia  kebutuan  anak-anak ? dengan tersedianya buku bacaan khusus yang sesuai dengan minat anak maka ini akan mempermudah anak  dalam belajarnya  dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangannya.

Minat membaca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak anak masih kecil sebab minat membaca pada anak tidak akan terbentuk dengan sendirinya, tetapi sangat dipengaruhi oleh stimulus yang diperoleh dari lingkungan tempatnya berinteraksi anak tersebut. Keluarga merupakan lingkungan paling awal dan dominan dalam menanamkan, menumbuhkan dan membina minat membaca anak. Orang tua perlu menanamkan kesadaran akan pentingnya membaca dalam kehidupan manusia untuk itu orang tua dapat menjadikan dirinya teladan bagi anaknya hal ini agar ada keterkaitan antara penanaman membaca  hal ini untuk menatap masa depan yang lebih baik. Source:www.riekha.co.cc

Dari : Anwar Sultoni

E-mail: anwar.sultoni@yahoo.com

Judul Asli : Perlunya Merangsang Minat Baca Anak

READ MORE - Tips Meningkatkan / Merangsang Minat Baca Anak.

Agar Anak Anda Gemar Membaca

Apa yang anda inginkan untuk anak anda pada saat ini? Apakah anda ingin anak anda hanya bisa membaca atau gemar membaca? Tentu anda akan dapat merasakan bedanya.

Membantu anak-anak belajar membaca tidaklah sulit, tetapi anda membutuhkan teknik yang benar untuk mempraktekkannya. Seperti kata pepatah lama yang menyebutkan ’mudah saja jika anda tahu caranya’. Jadi jika anda mengetahui cara dalam membantu anak-anak belajar membaca, maka hasilnya akan berbeda.

Jika anak-anak tidak menyukai sesuatu, anda tidak bisa memaksa mereka untuk melakukannya. Tetapi, jika anak-anak menyukai sesuatu, anda sebagai orang tua tidak bisa menghentikan mereka. Jika kita ingin anak-anak kita gemar membaca, kita sebagai orang tua harus mulai menanamkan kecintaan anak-anak terhadap buku. Tujuan utamanya bukanlah mengajarkan bagaimana cara menerjemahkan atau membunyikan atau mengenal kata, melainkan untuk menanamkan rasa cinta, semangat, dan gairah anak-anak terhadap buku sejak dini. Pada tahap awal membaca, sebaiknya kita tidak terlalu menuntut usaha yang lebih dari pihak anak, melainkan tahap awal itu harus sangat menyenangkan bagi anak, tidak boleh tidak. Jadi buatlah kegiatan belajar membaca menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan.

Orang tua zaman dulu membacakan buku untuk anak hanya sebagai kesenangan, mereka tidak menganggap buku sebagai media belajar membaca. Prinsip lawas yang mereka pegang adalah anak-anak belum siap belajar membaca sebelum mereka masuk ke jenjang sekolah. Zaman telah berubah, prinsip tersebut tidak bisa selamanya diterapkan. Pelajaran membaca tidak hanya bertujuan agar anak bisa membaca tapi agar anak juga gemar membaca. Orang tua merupakan komponen penting yang mengenalkan kemampuan membaca kepada anak. Membacakan untuk anak, sering mengajak mereka berbicara, dan mengajak anak melakukan berbagai kegiatan menarik adalah cara yang bisa orang tua lakukan untuk mengasah kemampuan prabaca anak.

Seperti yang diungkapkan di atas bahwa pengajaran membaca sebaiknya dimulai sejak dini. Ada sebagian pakar yang percaya bahwa periode bayi merupakan periode ideal untuk mulai belajar membaca. Seorang bayi mendengar percakapan dan bahasa sejak dia dilahirkan. Kita pasti tersenyum ketika mendengar celotehan si bayi seperti ’Awwa, waa,” yang kita terjemahkan sebagai ”Ayah” dan ”Buh, buh,” adalah ”Ibu”. Padahal belum tentu itu yang dimaksud, tetapi kita tetap meyakininya seperti itu. Rabanan (babbling) tersebut selalu kita hargai dengan pelukan, tawa, dan pujian. Secara naluriah rabanan merupakan tahap awal dari berbicara. Jadi, sepenuhnya kita harus terus melibatkan anak-anak dalam percakapan. Percakapan tersebut bisa kita lakukan pada mereka saat berbicara di mobil ataupun saat kita sedang memandikan mereka. Kita bisa sambil menunjuk benda-benda dan memberikan penjelasan. Kita harus tahu bahwa setelah anak sering mendengar dan terlibat dalam percakapan, kemampuannya dalam menerapkan kaidah bahasa juga pasti meningkat. Betapa menakjubkannya cara anak-anak dalam menyerap setiap kaidah-kaidah tersebut. Kesalahan mereka justru merupakan indikasi kemampuan mereka dalam menyerap tata bahasa.

Selanjutnya, kita bisa mengajarkan membaca dengan membiasakan anak-anak melihat kata-kata tertulis. Dengan bahagia, kita akan mendengar celotehan-celotehan anak yang sedang membolak-balik halaman. Celotehan tersebut merupakan tahap awal membaca. Menurut Kathy Hirsh, PhD, direktur Infant Laboratory Temple University di Ambler, Pennsylvania, ”Jika orang tua rajin membacakan buku kepada anak dan kerap melibatkan anak dalam pembicaraan, hal itu bisa membangun perbendaharaan kata dan menumbuhkan kemampuan dasar membaca.”

Kebiasaan membacakan buku bagi anak-anak anda adalah salah satu hal yang paling berharga yang dapat kita lakukan untuk mereka. Karena memiliki manfaat yang sangat besar. Sebagian orang sudah membacakan buku pada bayi yang masih dalam kandungan. Mungkin anda menganggap ini berlebihan, tetapi pastikan untuk memulai sebelum anak bisa berbicara. Cobalah anda membeli buku kain yang dikemas bersama mainan lunak untuk bayi dari lahir hingga usia sembilan bulan. Atau masih banyak jenis-jenis buku lain yang juga berfungsi sebagai mainan. Tampaknya ini memang seperti hanya mainan, tapi benda-benda tersebut sangat berguna untuk membangkitkan kecintaan anak terhadap membaca.

Membacakan buku pada anak anda tidak hanya membangkitkan kecintaan mereka terhadap buku. Tetapi kegiatan ini juga membiasakan mereka dengan bahasa buku sehingga anak-anak siap untuk membaca sendiri. Keuntungan lain dari membacakan buku untuk anak-anak anda adalah peningkatan jumlah kosakata mereka. Sebaliknya, anak yang tak pernah dibacakan buku akan kehilangan kesempatan dalam menyerap bentuk bahasa tulisan, dan kurang mampu memperkirakan isi sebuah wacana. Anda bisa melibatkan kakek-nenek, pengasuh anak anda, dan teman-teman dalam membantu anda membacakan buku untuk anak-anak.

Dalam membacakan buku untuk anak, sebaiknya anda bisa melakukannya dengan ekspresif. Tirukan suara-suara, putar mata anda, berbisiklah dengan ketakutan, berteriak dan melompatlah seolah-olah anda adalah seekor naga, seorang putri ataupun raja. Cara ini membuat acara pembacaan buku menjadi menyenangkan.

Tak ada jawaban pasti kapan anda harus berhenti membacakan buku untuk anak-anak. Tetapi biasanya anak-anak akan memberitahu anda bila mereka merasa tidak memerlukannya lagi.

Jika kita ingin menciptakan generasi yang gemar membaca, kita sebagai orang tua sebaiknya bisa menjadi teladan. Kita harus bisa mempertunjukan bahwa membaca merupakan kegiatan yang dilakukan untuk keuntungan diri sendiri, bukan orang lain.  Jadi, tak ada gunanya bila kita mencoba menularkan ”virus” membaca kepada anak-anak, jika kita sendiri tidak memiliki minat untuk membaca.

by episentrum

READ MORE - Agar Anak Anda Gemar Membaca

ANISA SKIN CARE ( KOSMETIK HERBAL, AMAN, DAN BEBAS MERKURI )

Cream Annisa  Ok

Harga RP.180.000,- (Belum Ongkos Kirim)

DAPATKAN kulit muka yang bersih, segar berseri dan tampak lebih muda secara alami dengan kosmetik yang terbuat dari bahan alami.

Bahan alami yaitu (SUSU KAMBING & MINYAK ZAITUN).


MINYAK ZAITUN memberi manfaat tersendiri jika diaplikasikan di wajah, khususnya untuk wajah kering dan mulai berkeriput. Hal tersebut tak lain karena buah zaitun yang mengandung minyak sebesar 15 persen sehingga mampu melembabkan kulit dengan baik. Di sisi lain,
kelembaban tersebut akan menjaga elastisitas kulit sehingga meminimalkan munculnya keriput dini (penuaan dini).

Sedangkan SUSU KAMBING bagi kecantikan, mengandung asam caprilik bermanfaat untuk menanggalkan/mengangkat sel kulit yang sudah mati, menghilangkan flek-flek hitam dan mencegah keriput dini. Dengan diameter hanya 2mikron lebih halus dari susu sapi, mampu tinggal lebih lama pada permukaan kulit sehingga menjadikan kulit lebih halus dan lebih putih.

Sedang sabun muka Anisa mengandung chamomile, yang dapat meredakan peradangan akibat jerawat jg membantu mengangkat kotoran dan minyak berlebih di wajah. Serta dpt membantu proses pengangkatan sel kulit mati.

ANISA SKIN CARE diracik secara sempurna hingga menghasilkan cream pembersih muka yang aman & alami bagi wajah anda.
ANISA SKIN CARE dapat memberikan solusi bagi anda yang menginginkan wajah yang bersih, berseri dan tampil cantik alami, memberi solusi bagi anda yang sudah sering gonta-ganti kosmetik akan tetapi tidak memberikan hasil yang memuaskan. Kini saatnya beralih pada produk kosmetik inovasi kami ini. InsyaAlloh anda akan mendapatkan hasil yang nyata. sudah banyak pelanggan kami yang merasakan manfaatnya dan kini giliran anda.

Kenapa harus Anisa Skin Care :
• Dijamin halal (bahan alami)
• Aman (bebas merkuri n hidroquinon)
• Sudah di uji di lab IPB Bogor
• Pemakaian dalam jangka panjang tidak menyebabkan penipisan pada kulit wajah
• COCOK UNTUK SEMUA JENIS KULIT
• Dapat menghilangkan flek hitam, bekas jerawat, komedo
• Dapat mengatasi berbagai masalah wajah lainnya seperti jerawat, kulit kering/berminyak, warna tidak merata, penuaan dini, pori besar dll.

Hanya dalam 2 minggu, menjadikan kulit wajah anda lebih halus, lembut, bersih, cerah dan putih alami.
Menjadikan wajah lebih segar berseri dan tampak lebih muda.
Membuat istri makin disayang suami.

 

Pemesanan hubungi Telp/SMS

Yeyen Febrina  S.Sn     081371906670

Ronaldo Rozalino S.Sn  085363554777

Harga : Rp. 180.000 (Belum Masuk Ongkos Kirim)

 

Cara Pemesanan

Tarnsfer Melalui BANK

BRI No Rek      0059195343              An.Ronaldo Rozalino

BRI

BNI No Rek     3366-01-008654-53-9    An.Ronaldo Rozalino

BNI

Mandiri No Rek  108-00-1128724-1     An.Ronaldo Rozalino

MANDIRI

Konfirmasi Pembayaran Melalui SMS No. HP.085363554777 (Ronaldo Rozalino S.Sn)

Nama Pembeli#Nama Produk#Jumlah Kiriman(Nilai Unik)#BANK Trangsanksi

Contoh:

Yeyen Febrina S.Sn#ANISA SKIN CARE#RP.180.077#BRI  

Kirim SMS Ke No. HP.085363554777

 

Source:jembatanmerah83.blogspot.com

READ MORE - ANISA SKIN CARE ( KOSMETIK HERBAL, AMAN, DAN BEBAS MERKURI )

Karakteristik Perkembangan Anak usia TK dan Kelas Awal SD

Anak usia dini mengalami tahap perkembangan perubahan yang kontinu dan sistematis. Perkembangan berkaitan dengan kematangan secara biologis dan proses belajar. Demikian pula dalam perkembangan anak, secara biologis Ia harus berada dalam kondisi sesuai umurnya. Terdapat pola kesamaan perkembangan dalam diri seseorang dengan anak lainnya pada tahap usia tertentu.

1. Karakteristik Anak usia Taman Kanak-kanak
Anak usia Taman Kanak-kanak ini sangat besar energinya sehingga pembelajaran yang sangat tepat sehingga berkembang kemampuan motorik kasar maupun halus. Kegiatan fisik adalah merupakan salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar, seperti belari, melompat,bergantungan, melempar bola atau menendangnya.
Maupun serta menjaga keseimbangan motorik halus seperti menggunakan jari-jari untuk menyusun puzzle, memilih balok, dan menyusunnya menjadi bangunan tertentu. Kegiatan fisik dan pelepasan energi dalam jumlah besar merupakan karakteristik aktivitas anak pada masa ini. Hal itu disebabkan oleh energi yang dimiliki anak dalam jumlah yang besar tersebut memerlukan penyaluran melalui berbagai aktivitas fisik, baik kegiatan fisik yang berkaitan dengan motorik kasar maupun gerakan motorik halus.

 

2. Karakteristik Anak yang berada di kelas awal SD
Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.

3. Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD
Perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting.
Selain itu, perkembangan anak dari sisi sosial, terutama anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi, dan mandiri.

4. Karakteristik Perkembangan anak usia 6-8 tahun
Perkembangan anak usia 6-8 tahun dari sisi emosi antara lain anak telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang konsep nilai misalnya benar dan salah. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu. Source:kaskus.us

READ MORE - Karakteristik Perkembangan Anak usia TK dan Kelas Awal SD

Tips Agar Anak Berprestasi di Sekolah

Sekolah menjadi tempat belajar bagi anak. Sekolah memberikan serangkaian materi untuk mengasah dan mengembangkan kemampuannya. Di sekolah juga terjadi proses pendewasaan untuk anak. Namun sekolah bukan satu-satunya tempat untuk mendidik anak, masih ada keluarga dan lingkungan masyarakat. Kunci keberhasilan anak di sekolah tidak hanya karena guru saja, tetapi ada orang tua yang turut ikut serta.
Pendidikan yang baik adalah melibatkan orang dewasa yaitu orang tua. Jika orang tua terlibat langsung dalam pendidikan anak di sekolah maka prestasi anak akan meningkat. Dibalik anak yang selalu berprestasi dan menamatkan pendidikannya dengan baik ada orang tua yang selalu mendukung.

Berikut beberapa yang harus dilakukan orang tua agar anak bisa berprestasi di sekolah:

1. Perhatian orang tua.
Orang tua sebaiknya memberikan perhatian pada anaknya, memberikan pengalaman dan pemahaman tentang nilai dan tujuan pendidikan. Ada usaha dari orang tua mengetahui perkembangan anak di sekolah, misalnya dengan berkunjung ke sekolah atau mengetahui lingkungan sekolah. Orang tua memberikan sarana dan mendukung minat anak, sehingga akan berkembang kemampuan anak selain itu juga akan berpengaruh pada aktivitas anak di sekolah.

2. Kerja sama dengan guru.
Sebaiknya orang tua mengenal dan menjalin hubungan yang baik dengan guru. Orang tua menunjukkan sikap bahwa pendidikan itu penting untuk anak untuk kehidupannya. Hadiri setiap undangan ke sekolah, karena saat itu orang tua bisa berkomunikasi dengan guru. Menanyakan perkembangan anaknya dan mengetahui prestasi belajar anak. Jangan menunggu setelah terjadi masalah pada anak baru menghubungi guru. Informasikan juga mengenai anak Anda jika berada di rumah kepada gurunya.

3. Menyediakan waktu untuk anak
Akan lebih baik jika setiap pulang sekolah anak bisa langsung bertemu dengan orang tuanya. Pada saat pulang ke rumah biasanya anak membawa beban pikiran baik itu karena pelajaran atau hubungan dengan teman. Anak suka bercerita tentang apa yang terjadi di sekolah, mengeluarkan beban dan keluhan kepada orang tua. Misalnya jika anak menceritakan kenakalan teman orang tua bisa langsung memberikan pengertian dan bimbingan.

4. Awasi kegiatan belajar anak di rumah.
Orang tua bisa mengingatkan anak untuk belajar, membuat jadwal kegiatan, menanyakan apakah ada PR dan sudah mengerjakannya. Orang tua bisa mengendalikan kegitan anak yang kurang bermanfaat, misalnya membatasi menonton tv atau bermain game. Periksalah buku-buku anak Anda.

5. Ajarkan Disiplin dan Tanggung Jawab
Berlakukan disiplin dan tegas tapi dengan penuh kasih sayang. Jika orang tua selalu menuruti keinginan anak akan membuat mereka manja dan tidak bertanggung jawab. Biasanya di sekolah anak diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Ajarkan anak untuk mengejarkan tugasnya sendiri. Selain itu berikan pekerjaan rumah secara rutin, misalnya menyapu halaman dan sebagainya. Disiplin dan tanggung jawab akan menjadi kunci sukses anak di masa depan.

6. Jaga Kesehatan anak.
Berikan gizi yang seimbang bagi anak. Dengan keadaan anak yang sehat akan membuatnya mudah dalam menerima pelajaran. Ajak untuk berolah raga secara teratur bersama keluarga. Atur istirahat anak secara teratur. Hindari makanan cepat saji, selain tidak baik untuk kesehatan anak juga berpengaruh pada konsentrasi atau kecerdasan anak.

Kesimpulannya: Jadilah teman yang baik bagi anak, berikan banyak waktu yang banyak untuk anak. Keberhasilan dalam mendidik anak banyak dipengaruhi oleh peran orang tua. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak dan guru di sekolah.Source:Kaskus.com

READ MORE - Tips Agar Anak Berprestasi di Sekolah

Mendidik Anak Cerdas dan Berbakat

Violino Ridho Putra Mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakan kunci utama untuk kesuksesan masa depan anak. Apa itu kecerdasan majemuk ? Sebagai orang tua masa kini, kita sering kali menekankan agar anak berprestasi secara akademik di sekolah. Kita ingin mereka menjadi juara dengan harapan ketika dewasa mereka bisa memasuki perguruan tinggi yang bergengsi. Kita sebagai masyarakat mempunyai kepercayaan bahwa sukses di sekolah adalah kunci utama untuk kesuksesan hidup di masa depan.
Pada kenyataannya, kita tidak bisa mengingkari bahwa sangat sedikit orang-orang yang sukses di dunia ini yang menjadi juara di masa sekolah. Bill Gates (pemilik Microsoft), Tiger Wood (pemain golf) adalah beberapa dari ribuan orang yang dianggap tidak berhasil di sekolah tetapi menjadi orang yang sangat berhasil di bidangnya.

 

Kemudian di sinilah muncul pertanyaan sebagai berikut :
Kalau IQ ataupun prestasi akademik tidak bisa dipakai untuk meramalkan sukses seorang anak di masa depan, lalu apa ? Apa yang harus dilakukan orang tua supaya anak-anak mempunyai persiapan cukup untuk masa depanya ?
Kemudian jawabannya adalah :
Prestasi dalam kecerdasan majemuk (multiple Intelligence)dan bukan hanya prestasi akademik. Kecerdasan majemuk Kemungkinan anak untuk meraih sukses menjadi sangat besar jika anak dilatih untuk meningkatkan kecerdannya yang majemuk itu. Membangun seluruh kecerdasan anak adalah ibarat membangun sebuah tenda yang mempunyai beberapa tongkat sebagai penyangganya. Semakin sama tinggi tongkat-tongkat penyangganya, semakin kokoh pulalah tenda itu berdiri.

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik saja tidak cukup lagi seseorang untuk mengembangkan kecerdasannya secara maksimal. Justru peran orang tua dalam memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menentukan perkembangan kecerdasan seorang anak. Jadi untuk menjamin anak yang berhasil, kita tidak bisa menggantungkan pada sukses sekolah semata.

Tips Mendidik Anak Agar Lebih Cerdas

1. Makanan
Ini amunisi otak yang sangat penting. Anak-anak yang kekurangan gizi umumnya memiliki otak yang kurang berkembang. Konsumsi ikan yang cukup, ASI, vitamin, dan mineral merupakan amunisi yang tepat bagi otak. Apa pun kursus yang Anda berikan untuk anak anda tanpa memberinya makanan yang tepat, samalah artinya dengan mengisi ruangan tanpa menguatkan dinding-dindingnya. Gizi adalah bahan baku proses-proses seluler, terutama untuk pembangunan struktur otak. Mainan / game anak cerdas

2. Lingkungan
Makin bervariasi lingkungan hdup anak Anda, makin baik perkembangan otaknya. Warna, bentuk, orang-orang yang berbeda, suasana yang bervariasi, dan lain-lain lebih mudah menstimulasi otak dibandingkan yang homogen. Jika Anda menciptakan lingkungan yang kaya dengan permainan, otak anak Anda berkembang dengan sangat pesat. Karena itu, sebisa mungkin, tempat tidur, tempat belajar (terutama di sekolah-sekolah), dan ruangan keluarga dapat diubah setiap jangka waktu tertentu. Anda perlu juga mengajaknya ke tempat-tempat yang penuh dengan hal-hal baru, seperti di pantai, gunung, dan lain-lain. Semakin bervariasi lingkungan, semakin cepat koneksi sel saraf terjadi.

3. Pengalaman emosional
Sistem limbik lebih dulu matang dibandingkan dengan kulit otak. Akibatnya, anak-anak menjadi sangat peka terhadap rangsangan dan pengalaman emosional. Semua pengalaman emosional yang diberikan pada rentang usia 0-7 tahun ini akan sangat berpengaruh dalam membentuk jalinan antar sel saraf. Pada usia ini, kontrol diri, kesabaran, kerja sama, empati, dan lain-lain lebih mudah dilatih dan tertanam kuat dalam otak dibanding berhitung, membaca, atau kegiatan-kegiatan kalkulatif lainnya. Jangan lupa, kematangan emosional ini lebih menentukan kesuksesan anak Anda di masa depan ketimbang kemampuan berhitung dan main komputer.

4. Stimulasi rasional
Hal-hal yang baru (novelty), menantang (challenge), padu (coherent), dan penuh makna (meaningful) lebih cepat memengaruhi otak ketimbang hal-hal yang lazim dan biasa. Jika setiap hari Anda memperkenalkan kata-kata baru kepada anak Anda, teknik-teknik baru dalam berhitung, tugas-tugas yang menantang dan penuh makna (misalnya, membuat percobaan fisika yang berkenaan dengan hal-hal sehari-hari), otaknya akan lebih cepat berkembang. Hal-hal yang menantang, seperti menemukan bentuk tertentu dalam banyak bentuk, dapat memperbanyak hubungan sel saraf.
Origami (seni melipat kertas) adalah salah satu cara memperbanyak hubungan sel saraf. Attention of details juga merangsang otak. Berikan sebuah batu kerikil atau dedaunan kepada anak-anak. Mintalah mereka mencermati alur, warna, bentuk, dan ciri-ciri lain yang tidak tampak jika hanya dilihat sepintas. Perhatian pada hal-hal kecil, terutama bentuk dan warna, membuat sinaps saraf bertambah banyak.

5. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik memengaruhi otak dengan tiga cara:

  • Meningkatkan sirkulasi darah ke otak. Artinya, oksigen, gula, dan zat gizi juga bertambah.
  • Memengaruhi produksi hormon NGF (Nerve Growth Factor)
  • Merangsang produksi dopamin.Zat ini berfungsi penting dalam menata perasaan (mood) anak Anda. Semakin sering dan terampil ia melakukan kegiatan fisik, semakin baik perkembangan otaknya.

Lima hal di atas tidak berdiri sendiri. Semuanya saling melengkapi dan saling memengaruhi. Anda tidak boleh mengedepankan dan memprioritaskan satu di antara yang lain. Jika Anda harus memilih yang utama, disarankan untuk melatih emosi anak Anda lebih dulu. Kematangan emosi memerlukan waktu tertentu untuk berkembang. Sedangkan kecerdasan rasional dapat Anda tingkatkan kapan saja Anda mau.

Kesimpulannya: Kedua orang tua harus berusaha sebaik mungkin untuk menentukan dan mengembangkan sebanyak mungkin kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing anak.

Source: Kaskus.com
READ MORE - Mendidik Anak Cerdas dan Berbakat

Tips agar bayi tidur lelap

Siapa tahu berguna, saya share ulang yan posting di kaskus.us tentang tips agar bayi tidur lelap. Coz mungkin ada yang ga pernah buka-buka kaskus. Oke selamat menyimak.

Mengapa Bayi Anda Gelisah dan Susah Tidur?
Menimang bayi agar lebih cepat tidur di malam hari memang gampang-gampang susah. Apalagi Anda adalah wanita yang baru saja menjadi seorang ibu. Pasti kewalahan saat menghadapi tingkah polah bayi saat mulai mengantuk dan ingin tidur.

Tanda-tanda bayi yang telah lelah dan ingin tidur, biasanya menunjukkan tanda seperti menangis, terlihat gelisah dan masih banyak tingkah polah lainnya.
Agar mereka bisa tidur lelap ada baiknya Anda perhatikan kondisi lingkungan setempat dan perhatikan posisi saat meletakkan bayi. Berikut adalah beberapa cara agar bayi Anda bisa tidur dengan pulas.
Terapkan kebiasaan rutin
Bayi sering mengubah pola tidur dan bangun tanpa pemberitahuan. Untuk mengetahui kapan si kecil bangun dan kapan si kecil akan tidur sebaiknya Anda membiasakan diri membuat pengaturan rutin untuk si kecil.
Pilih waktu tidur yang pas untuk bayi, dan pilih waktu yang pas untuk bayi bermain. Jika sudah terbiasa, maka ini akan menjadi kebiasaan rutin si kecil. Jadi masalah gelisah dan tangisan bayi akibat kantuk bukan masalah lagi buat Anda.
Redam suasana bising
Setiap rumah memiliki suara-suara alam dan suara bising akibat kegiatan yang dilakukan banyak orang. Suara televisi juga bisa mengganggu tidur si kecil. Sebelum meninabobokkan si kecil, sebaiknya nyalakan kipas angin atau suara-suara yang bisa menghasilkan nada tetap. Ini bisa membantu meredam kebisingan, sehingga bayi tidak merasa tidurnya terganggu.
Cahaya
Sebuah ruangan yang gelap bisa memberikan sinyal rasa kantuk buat si kecil. Sebab sinar dari lampu bisa merangsang bayi. Jadi pilih cahaya yang remang-remang pada malam hari atau bisa juga matikan lampu saat meninabobokkan si kecil.
Suhu
Memperhatikan suhu kamar anak-anak juga penting. Petrimbangkan pakaian apa yang pas digunakan pada bayi saat tertidur. Jika cuaca sedang hujan, membalut bayi dengan selimut tebal dan baju tebal bisa memberikan kehangatan.
Sebab, suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin bisa mengganggu pola tidur bayi Anda. Udara kering di ruang bayi juga dapat menyebabkan kesulitan bagi bayi untuk memejamkan mata.
Bedong
Banyak bayi yang baru lahir tidur lebih nyaman ketika mereka dibungkus dengan kain atau biasa disebut dengan bedong. Selain memberi kehangatan bedong bayi juga bisa mengurangi gerakan yang bisa mengganggu tidurnya.
Untuk meberikan rasa aman dan nyaman si kecil, kain bedong khusus bisa Anda dapatkan di toko perlengkapan bayi. Dengan kain khusus, membungkus bayi akan menjadi pekerjaan mudah.
Menimang atau menggoyang-goyangkan bayi
Goyangan santai bisa menenangkan dia tidur. Jika malas menggendong, kursi goyang yang nyaman di kamar bayi akan membuat proses tidur lebih mudah bagi Anda. Seorang bayi mungkin lebih suka untuk ditimang dengan kain gendongan sambil berdiri. Cobalah berbagai posisi dan metode goyang untuk menemukan teknik yang terbaik bagi bayi Anda.
Atmosfer yang tenang
Orangtua perlu kesabaran ketika berhadapan dengan bayi yang tidak mau tidur. Sesulit mungkin, tetap tenang yang terbaik bagi Anda dan bayi Anda. Bayi Anda akan merasakan stres jika Anda marah. Dia mungkin akan lebih sulit tidur, dan makin membuat Anda lebih stres.
Menyanyikan lagu ninabobo yang tenang untuk membantu Anda berdua tetap tenang dan menciptakan lingkungan yang menenangkan adalah cara terbaik. Atau latihan teknik pernapasan untuk tetap tenang.
Cosleeping
Cosleeping adalah suatu pilihan untuk beberapa keluarga. Cosleeping adalah praktek tidur di dekat bayi Anda, baik di ranjang yang sama atau dengan bayi di boks khusus yang melekat pada tempat tidur. Bayi merasa aman, dan dapat membantu mereka lebih mudah tertidur.
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8387621

READ MORE - Tips agar bayi tidur lelap

Melatih Keseimbangan Otak Kiri & Kanan

Langkah I : MELATIH OTAK KIRI
Otak kiri Anda bekerja untuk mengatur kemampuan dalam penalaran, bahasa, tulisan, logika dan berhitung. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika. Untuk mempertahankan kapasitas otak kiri Anda, cobalah untuk mempelajari bahasa baru atau melakukan permainan puzzles.

Langkah 2 : MELATIH OTAK KANAN
Fungsi otak kanan adalah untuk menangani proses berpikir kreatif manusia. Otak kanan biasa diidentikkan tentang kreatifitas, khayalan, bentuk atau ruang, emosi, dan warna.
Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Cara kerjanya tidak terstruktur dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Bila terjadi kerusakan pada otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi. Untuk menjaga ketajaman otak kanan Anda berlatihlah bernyanyi atau membuat kerajinan tangan.
Langkah 3 : MELATIH OTAK KESELURUHAN
Latih kemampuan Memori
Anda tentu masih ingat saat masih kecil, banyak hal yang harus Anda hafal. Ketajaman ingatan Anda akan meningkat jika Anda selalu melatih kemampuan memori.
Bergabunglah dalam kegiatan sosial
Memiliki jadwal aktivitas sosial yang padat diyakini dapat membuat otak bekerja lebih aktif dan mengurangi kemunduran kerja otak.

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8542148

READ MORE - Melatih Keseimbangan Otak Kiri & Kanan

Anak cerdas? hentikan kebiasaan nonton tv

TRIBUNNEWS.COM - Jangan biasakan anak Anda menonton televisi meskipun masih bayi. Penelitian menyebutkan bayi yang menonton tv cenderung mengalami keterlambatan kognitif dan bahasa di 14 bulan pertama
Penelitian dari New York University School of Medicine-Bellevue Hospital Center mengatakan bayi yang menonton tv 60 menit setiap hari, memiliki perkembangan tiga kali lebih rendah setelah 14 bulan dibanding yang tidak.

Meskipun perkembangan tersebut masih dalam kisaran normal, perbedaan yang nyata terlihat ketika anak-anak dan orang tua menonton tv bersama. Dalam kondisi ini, mereka lehilangan waktu berbicara, bermain dan berinteraksi untuk pembelajaran dan perkembangan.
Untuk pilihan program acara, penelitian ini juga tidak memberikan nilai plus minus. Meskipun anak menonton program yang berbau pendidikan, orang tua malah menghabiskan waktu sedikit untuk mengajar anak membaca dan sebagainya.
Walaupun anak terbantu belajarnya dengan berbagai macam program pendidikan, pada kenyataannya anak-anak akan lebih mudah memahami sekaligus senang ketika diajarkan langsung oleh orang dewasa. Pengasuh elektronik bukanlah bantuan pendidikan.
"Mengajarkan anak langsung berbicara dan membaca akan membuat anak merasa bergembira saat belajar. Dan penelitian ini sangat memberikan keterbukaan bagi orangtua yang masih enggan mengajar langsung untuk anak-anak mereka," tambah para peneliti.
Sumber: TribunNews.com

READ MORE - Anak cerdas? hentikan kebiasaan nonton tv

Awas! Kekerasan Orang Tua Bikin IQ Anak Tenggelam

AMERIKA SERIKAT (Berita SuaraMedia) - Cara seorang pria menghadapi stres rutin, seperti kemacetan dan tengat pekerjaan, ternyata bergantung pada pola hubungannya dengan sang ayah di masa kanak-kanak. Ini merupakan salah satu hasil penelitian yang dipublikasikan dalam pertemuan American Psychological Association.
Beberapa waktu lalu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu yang kurang menunjukkan kasih sayang berpengaruh besar pada kestabilan emosi seorang anak. Sementara itu, hanya sedikit studi yang terkait dengan hubungan antara ayah dan anak laki-lakinya.
"Hubungan ayah dan anak laki-lakinya memiliki pengaruh yang luar biasa dalam hidup seseorang. Bila hubungan itu sehat, pengaruhnya akan sangat positif pada si anak," kata Melanie Mallers, peneliti dari California State University, AS.
Dalam risetnya, Mallers dan timnya melakukan survei terhadap 912 pria dan wanita berusia 25-74 tahun mengenai kadar stres mereka selama 8 hari terakhir. Para responden juga ditanya mengenai hubungan mereka dengan orangtuanya pada masa kecil.
Mayoritas responden menjawab bahwa mereka memiliki hubungan yang lebih manis dengan ibu mereka ketimbang dengan ayah. Kebanyakan anak laki-laki mengaku mereka lebih dekat dengan ibunya dibandingkan dengan anak perempuan.

"Ibu memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam kestabilan emosi seorang anak, baik pada pria maupun wanita. Anak yang punya hubungan buruk dengan ibunya cenderung memiliki emosi yang negatif pada masa dewasa," kata Mallers.
Namun, bagaimana dengan pihak ayah? Tim peneliti menemukan bahwa pria yang memiliki hubungan kurang hangat dengan ayahnya cenderung lebih sulit dalam menghadapi stres sehari-hari. Mereka juga relatif lebih mudah tertekan, mudah marah, dan gampang sakit akibat stres yang mereka hadapi.
Sementara itu, menampar atau memukul kadang dilakukan orangtua untuk membuat anak patuh dan disiplin dalam sekejap. Tapi, tahukah Anda pola asuh yang keras bisa menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan otak anak?
Studi terkini menyebutkan, orangtua yang bereaksi terlalu keras untuk mengoreksi kesalahan anak, misalnya dengan cara menampar atau memukul, tidak hanya menyebabkan anak stres tapi juga membuat tingkat kecerdasan (IQ) anak lebih rendah.
Studi yang dilakukan peneliti terhadap ribuan anak di Amerika Serikat menunjukkan, anak yang kerap ditampar orangtuanya memiliki nilai IQ (intelligence quotients) yang lebih rendah dibanding anak yang tidak pernah ditampar.
"Setiap orangtua ingin punya anak yang pintar. Dengan menghindari kekerasan pada anak dan melakukan cara lain untuk mengoreksi kesalahan anak, hal itu bisa dicapai," kata Murray Straus, sosiolog dari Universitas New Hampshire, AS.
Dalam risetnya, Strauss dan timnya melakukan studi nasional terhadap dua kelompok sampel anak, yakni 806 anak berusia 2-4 tahun, dan 704 anak berusia 5-9 tahun. Pada saat dimulainya studi anak-anak tersebut mengikuti tes IQ dan tes berikutnya di akhir studi, empat tahun kemudian.
Anak-anak dari dua kelompok itu menunjukkan tingkat kecerdasan yang meningkat setelah empat tahun. Tetapi dari kelompok anak berusia 2-4 tahun yang kerap ditampar orangtunya, menunjukkan skor IQ 5 poin lebih rendah dibanding anak yang tidak pernah ditampar. Untuk anak 5-9 tahun yang pernah ditampar, skor IQ-nya rata-rata lebih rendah 2,8 poin dibanding rekannya yang tidak ditampar.
"Pemukulan atau tindakan kekerasan yang dilakukan orangtua merupakan pengalaman yang traumatik bagi anak. Berbagai penelitian telah menunjukkan kejadian yang traumatik berakibat buruk bagi otak. Selain itu, trauma juga membuat anak memiliki respon stres pada kejadian sulit yang dihadapi. Hal ini tentu berdampak pada perkembangan kognitifnya," papar Straus.
Tak sedikit orangtua yang menjadikan pukulan, tamparan, atau jeweran sebagai senjata untuk mendidik anak. Anak pun memilih untuk menurut daripada mendapat hukuman. "Akibatnya anak tidak bisa berpikir secara independen," kata Elizabeth Gershoff pakar dibidang perkembangan anak dari Universitas Texas, Austin, AS.
Setiap anak memang perlu diajarkan disiplin. Selain agar patuh pada aturan, disiplin juga akan membuat anak belajar menghargai orang lain dan mengontrol dorongan dalam dirinya. Namun, orangtua hendaknya juga perlu membuat batasan-batasan yang dilandasi cinta agar anak merasa aman.
Alih-alih menghukum anak dengan pukulan, beri tekanan lebih pada sisi positif anak, misalnya dengan memberi hadiah atau pujian bila anak berlaku positif. Bila terpaksa memberi hukuman, sesuaikan dengan usia si kecil dan situasi yang berlaku. (fn/k2m) www.suaramedia.com

READ MORE - Awas! Kekerasan Orang Tua Bikin IQ Anak Tenggelam

Mendidik Dengan Benar, Maksimalkan Potensi Cerdas Anak

Anak adalah buah hati kita, maka dari itu banyak orang tua merasa sangat perlu mendidik anak – anaknya agar mereka menjadi yang terbaik dan berguna. Nah dalam hal mendidik anak inilah kadang – kadang orang tua salah menerapkan pola dalam hal mendidik anak, berikut adalah beberapa contoh dari cara mendidik anak yang kurang baik:

  1. Jika anak terjatuh karena menyenggol meja, kita memukul mejanya dan mengatakan pada si kecil bahwa meja itu jahat. Sikap seperti ini akan mendidik anak menjadi manusia pendendam. Si anak juga akan terdidik untuk menjadi manusia yang tidak pernah merasa bersalah. "Pokoknya apapun yang terjadi, yang salah adalah orang lain, bukan saya!
  2. Kalau anak terjatuh, kita akan langsung menggendongnya dan melindunginya, bersikap seolah-olah si anak baru saja mengalami musibah yang sangat besar. Sikap seperti ini akan mendidik anak menjadi manusia manja, yang tidak kuat menahan cobaan hidup. Mereka akan gampang menyerah jika menghadapi masalah.
  3. Menakut-nakuti si anak akan adanya hantu. Biasanya, cara seperti ini digunakan oleh orang tua jika anak mereka bandel atau tidak bisa diberitahu.
  4. Terlalu banyak melarang. Anak adalah manusia yang sedang dalam proses belajar. Jadi wajar dong, kalau mereka sering melakukan kesalahan. Jika terlalu banyak melarang juga akan mendidik anak menjadi manusia yang tidak berani mencoba hal-hal baru.
  5. Menganggap si anak sebagai orang bodoh. Kita justru harus memperlakukan mereka sebagai seorang manusia yang berpotensi. Kita tak pernah tahu persis, seberapa besar ilmu pengetahuan yang sudah tersimpan di kepala anak kita. Karena itu, jangan sekali-kali menganggap mereka bodoh, belum tahu apa-apa, karena hal itu dapat membuat anak menjadi minder .Dengan memperlakukan mereka secara wajar, ini akan mendidik anak menjadi seorang manusia yang percaya diri sehingga ia akan lebih mudah meraih sukses.
  6. Memarahi anak jika mereka bertanya. Mungkin kita punya anak yang terlalu banyak bertanya. Karena bosan dan jengkel, kita memarahinya, mengatakan mereka cerewet, bahkan menyuruhnya untuk tidak terlalu banyak bertanya. Padahal, anak yang cerewet atau sering bertanya, sebenarnya adalah anak yang sangat pintar. Mereka ingin tahu banyak hal. Karena itu, cobalah untuk bersabar menghadapi mereka. Jawablah pertanyaan mereka sebisa mungkin, dengan cara yang menyenangkan. Dengan cara seperti ini, kreativitas dan kecerdasan anak akan tumbuh dengan sewajarnya.

Tidakkah Anda akan merasa lebih baik ketika orang yang otoritasnya lebih tinggi dari Anda, misal, orangtua atau bos bisa berbicara dengan nada yang nyaman? Tidakkah Anda akan merasa lebih bisa menerima ajaran atau masukan dari guru atau orang yang lebih tua dari Anda jika hal itu disampaikan dengan nada yang kalem? Begitu pun yang dirasa oleh anak Anda mengenai sikap orangtuanya. Dr. Adriana S. Ginanjar, Koordinator Klinik Terpadu Fakultas Psikolog Universitas Indonesia mengatakan, bahwa sikap positive parenting, bisa membantu menerapkan disiplin efektif dan interaksi menyenangkan antara orangtua dan anak.
Dalam presentasinya di Rumah Belajar Persada, Jatibening, beberapa waktu lalu, dr. Adriana menyampaikan bahwa positive parenting, yakni pola pengasuhan anak yang menekankan pada sikap positif. Menurutnya, positive parenting bisa dilakukan dengan membantu anak merasa bangga atas dirinya dengan menunjukkan sikap positif dan penuh kasih sayang. Tak lupa pula untuk memberi perhatian lebih saat anak mengikuti aturan, memberi bantuan, dan menunjukkan afeksi. Sementara dalam pembentukan disiplin, orangtua mengajarkannya dengan konsisten dengan konsekuensi yang jelas.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengasuh anak dengan cara positive parenting menurut dr. Adriana adalah:
1. Mengenali Perkembangan Anak
Kenali kemampuan anak, baik kemampuan kognitif, keterampilan fisik, perkembangan emosi, caranya berinteraksi dengan orang lain, juga masalah-masalah khusus yang dihadapinya.
2. Meluangkan Waktu Berkualitas
Orangtua sebaiknya mau membuka diri untuk mengetahui dunia si kecil. Agar bisa mencoba melihat dunia dari kacamatanya. Cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menyediakan waktu khusus bagi anak, memberikan perhatian penuh saat meluangkan waktu berkualitas tersebut, isi dengan kegiatan menyenangkan, dan dilakukan dengan rutin. Dr. Adriana menyarankan untuk menciptakan waktu khusus sebelum tidur dengan membacakan dongeng sebelum tidur bagi anak yang masih balita. Atau bagi anak yang sudah remaja, cobalah sesekali membaca buku yang ia sedang baca, misal chicklit atau novel.
3. Memberi Dukungan dan Pujian
Tak hanya orang dewasa yang butuh diberikan pujian dan dukungan. Anak-anak pun seperti itu. Mereka butuh afirmasi dan apresiasi, terlebih dari orang yang mereka anggap penting. Dr. Adriana juga menekankan, saat akan memberikan pujian, pastikan tujuannya tepat dan spesifik.  Kenali pula karakter anak, hal ini sangat penting, pada saat ingin menyampaikan pujian pada anak pun amat perlu untuk menyesuaikan cara Anda dengan karakternya. Ada anak yang suka dipuji langsung, tapi tidak di hadapan banyak orang, dan sebaliknya. Dukungan dan pujian merupakan cara untuk mengarahkan tapi tidak memaksa anak, plus merupakan cara untuk memberikan semangat agar bangkit kembali ketika ia sedang terjatuh.
4. Menjadi Model yang Baik
Bagaimana ia bisa percaya atas apa perkataan dan nasihat orangtuanya jika Anda tidak melakukan sendiri apa yang diperintahkan kepadanya? Ketika Anda ingin anak bisa berlaku sesuai yang diinginkan, sebaiknya Anda tidak hanya bicara tetapi mencontohkan dengan tingkah laku. Cobalah untuk membuka diri dan tidak "jaim" kepada anak, agar ia terbiasa untuk berdiskusi dan bertanya dengan Anda. Dengan memberi contoh yang baik, Anda juga sekaligus mendorongnya untuk menjadi anak teladan.
5. Memberikan Konsekuensi Logis
Dr. Adriana menyarankan agar Anda tidak terlalu mengekang anak. Ketika Anda sudah memberitahukan konsekuensi dari tindakan-tindakan tertentu dan ia tetap melakukan tindakan tersebut, asalkan masih dalam batas yang aman, biarkan ia merasakan konsekuensi tersebut. Kadang hal ini diperlukan untuk meredam rasa penasaran si kecil. Pastikan sangsi atau konsekuensi tersebut masih dalam batasan logis dan bisa dimengerti oleh si anak. Ini akan membantu si kecil belajar bertingkah laku. Cara ini tergolong cukup efektif.
6. Fokus Pada Tingkah Laku Positif
Jangan hanya melarang. Berikan pujian atau reward atas tindakan-tindakan positif yang baik dari si kecil. Saat akan memberikan reward, pastikan dalam bentuk yang tepat dan benar-benar disukai si kecil. Mencoba tawar-menawar dengan si kecil untuk melakukan sesuatu yang ia suka dengan tindakan yang Anda tahu sulit untuk ia lakukan akan menjadi motivasi baginya. Namun, jangan sampai untuk segala hal harus diberikan iming-iming. Abaikan tingkah laku negatif dari anak yang memancing konflik berulang.
7. Bersikap Tegas
Terapkan aturan secara konsisten. Tegurlah anak jika ia berbuat salah dan itu merupakan hal aturan yang sudah disepakati. Jangan lupa untuk bersikap adil pada semua anggota keluarga.
8. Tanamkan Nilai-nilai
Ajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan, seperti sopan santun, tolong-menolong, berbagi, saling mengasihi, dan toleransi. Caranya? Berikan contoh konkret dengan menjadi model. Cara lainnya bisa juga dengan pergi menjalankan ritual agama bersama keluarga.
9. Lakukan Diskusi dan Negosiasi
Diskusi dan negosiasi adalah hal yang wajar dilakukan. Saat seperti ini, penting untuk menghargai pendapat anak dan fleksibel dalam menerapkan aturan. Dengarkan pendapat si anak dan mencoba mencari pemecahan permasalahan bersama. Ajar anak untuk bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain. Untuk anak yang sudah besar, bicarakan konsekuensi jika ada negosiasi seputar aturan.
10. Ciptakan Komunikasi Efektif
Yang namanya komunikasi efektif dengan lawan bicara, butuh kesepakatan. Dalam hubungan personal, tentu komunikasi akan lebih efektif jika terjadi dalam dua arah. Selain Anda harus bisa menyampaikan pesan dengan jelas dan berharap ia bisa mengerti, Anda juga harus bisa mendengarkan dengan hati. Mendengarkan dengan hati adalah berusaha menangkap apa yang dirasakan oleh si anak, dengan tidak emosi, fokus dan konsentrasi kepadanya, tidak terbagi dengan hal-hal lain.
11. Disiplin Jelas & Konsisten
Ketika membuat aturan di dalam keluarga, pastikan aturannya cukup jelas dan fleksibel, juga terdapat kesepakatan di antara keluarga. Jika orangtua ada ketidaksepakatan, pastikan tidak bertengkar di depan anak. Jika ada konsekuensi, beritahukan dan pakai sejak awal. Hal-hal semacam ini akan membantu mendorong anak untuk mandiri.
Dr. Adriana menyimpulkan, dalam hal aturan, jika disampaikan dengan jelas dan sudah disepakati bersama, lalu dijalankan dengan konsisten, akan menjadi hal yang positif. (fn/id/km) www.suaramedia.com

READ MORE - Mendidik Dengan Benar, Maksimalkan Potensi Cerdas Anak

Tips Bijak Agar Anak Mencintai Buku

Kebanyakan orangtua pasti ingin anaknya mencintai buku. Tapi, membaca, memahami isi buku, hingga menjadikan si kecil kutu buku, membutuhkan lebih dari apa yang didapatnya dari sekolah.
Porsi yang cukup terhadap pendidikan dini terkait pula dengan kemampuan membaca, dari memahami huruf hingga mengucapkan kata. Untuk mengasah kemampuan tersebut, anak-anak butuh contoh dari orangtuanya di rumah.
Membaca diawali dari rumah, jauh sebelum anak Anda masuk dalam lingkungan sekolah. Sedari kecil, mereka merasakan seberapa besar minat kita terhadap buku. Kalau kita bisa menjadikan baca sebagai kegiatan yang nyaman, maka anak-anak juga akan merasakannya.
Berikut enam trik menjadikan si kecil pencinta buku, seperti diungkap Sheknows.
Punya buku di rumah
Aksi sederhana memiliki buku di rumah mengatakan pada si kecil bahwa membaca itu penting. Biarkan mereka "merasakan" kata-kata yang terdapat di halaman depan buku-buku tersebut.
Dengan itu, mereka akan lebih nyaman dengan bentuk huruf dan kata. Memang, ini tidak menjamin si kecil bisa membaca lebih awal, tapi setidaknya menjadikan kegiatan membaca nyaman baginya.
Atur waktu harian

Atur waktu harian untuk membaca dengan si kecil, bukan hanya membaca saat mengantarnya tidur. Jadikan aktivitas ini bagian dari rutinitas hariannya. Ini mengirimkan sinyal pada si kecil bahwa membaca adalah bagian dari hidup, bukan sesuatu yang spesial atau luar biasa.

Menjadi contoh
Kalau ingin membentuk si kecil menjadi pencinta buku, sebelum itu terjadi, Anda harus memiliki kebiasaan itu terlebih dahulu. Membaca dengan rutin (sebelum waktu membaca bersama si kecil) berbagai jenis buku, apakah fiksi atau nonfiksi. Intinya, biarkan si kecil tahu bahwa Anda menikmati kegiatan membaca.
Ajak pasangan untuk menerapkan hal serupa. Adalah penting bagi anak-anak untuk melihat ayahnya membaca dengan rutin, seperti ibunya.
Ajak si kecil ke perpustakaan lokal
Perpustakaan lokal adalah sumber yang sangat baik untuk mengalirkan kebiasaan membaca kepada si kecil. Kalau si kecil sudah bisa meminta Anda untuk mengajaknya ke sana, maka segeralah. Libatkan pula si kecil pada berbagai kegiatan yang diadakan perpustakaan lokal, dan lebih banyak waktu berkunjung.
Jadikan buku sebagai hadiah
Kesempatan memberi hadiah adalah cara yang sangat baik untuk menjadikan si kecil pencinta buku. Berikan buku dengan berbagai variasi cerita agar si kecil semakin mengenal dunianya dengan lebih kaya.
Bergabung pada klub membaca orangtua-anak
Banyak pusat komunitas, sekolah, dan perpustakaan yang memiliki klub membaca untuk orangtua dan anak. Biasanya, kegiatan ini melibatkan anak yang lebih tua.
Dengan bergabung di klub membaca, Anda bisa saling mendiskusikan isi buku dengannya atau dengan kelompok yang lebih luas. Dan untuk si kecil, Anda bisa turut mengajaknya saat ajang diskusi berlangsung. Jadi, ia semakin mengenal arti kebiasaan membaca. (Sheknows).Source:www.suaramedia.com

READ MORE - Tips Bijak Agar Anak Mencintai Buku

Agar Percaya Diri Anak Senantiasa Terjaga

  • Penerimaan Diri

Orang tua menerima anak apa adanya. Bukan menghargai anak ketika anak melakukan sesuatu yang diharapkan orang tuanya. Anak selalu berharga dengan segala keterbatasannya.

Ketika orang tua menerima anak dengan tulus, misalnya pada anak yang menderita autis, Insya Allah terapi padanya pun akan lebih cepat berhasil. Anak akan merasa PD bahwa ia pun memiliki kelebihan.

  • Memperlakukan Anak Secara Lugas

Dengan bersikap lugas, anak akan terlatih untuk mandiri. Hingga mucullah percaya diri padanya.

  • Tidak Memberi Labeling

Tak ada yang positif pada labeling. Labeling hanya akan membuat anak terpuruk.

  • Tidak Memaki

Daripada memaki, lebih baik memberi nasehat. Termasuk menunjukkan kepada anak bagaimana yang semestinya.

  • Tidak Membandingkan

Tak ada orang yang senang dibandingkan begitupun anak. Tiap pribadi itu unik, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

  • Beri Kesempatan Untuk Bersosialisasi

Dengan bersosialisasi, anak dapat mengembangkan potensinya. Ketika sadar akan kemampuan diri, rasa percaya diri pun akan melesat cepat.

  • Beri Hadiah Dan Sangsi Sesuai Porsi

Memberi punish dan reward sesuai porsi dapat menghindari rasa dianaktirikan. Hendaknya segala konsekuensi yang dipikul didasari oleh nilai-nilai agama.

  • Biasakan Berjamaah

Berjamaah bukan sekedar menyatukan dan ritual saja. Lewat berjamaah, hubungan hati antara masing-masing anggota keluarga akan semakin tercipta. Tunjukkan kepedulian dan cinta kasih saat menatap atau mendengar keluh kesah anak.

  • Berikan Tanggungjawab

Tanggungjawab akan menghasilkan penilaian obyektif. Penilain obyektif dinilai atas prestasi anak, bukan penilaian subyektif. Hindari kalimat semisal, “Wah pintar, kamu memang hebat.” Lebih baik pilih kalimat obyektif, “Alahamdulillah, ternyata kamu bisa ya.” Setelah beberapa kali anak menunjukkan prestasi, kalimat pertama bisa digunakan.

  • Ciptakan Humor

Lewat, humor, ketegangan yang terjadi antara anak dan orang tua dapat diminimalisir.

  • Arahkan Keterampilan Anak

Orang tua ditakdirkan untuk mengarahkan anak, bukan sebagai penentu. Mendorong anak terlibat ekskul atau kursus bukan karena agar waktu luang anak terisi. Kegiatan-kegitan tersebut baik agar anak dapat mengeluarkan kemampuannya.

sumber : www.cybermq.com

READ MORE - Agar Percaya Diri Anak Senantiasa Terjaga

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H TAHUN 2011 M

ucapan selamat idul fitri 

Keluarga Besar Ronaldo Rozalino S,Sn & Yeyen Febrina S.Sn

Serta Ananda Violino Ridho Putra

 

Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H

Tahun 2011 M

MINAL AIDIN WALFAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

Semoga Segala Amalan Ibadah dibulan Suci Ramadhan yang penuh berkah diterima Allah SWT.Amin

Admin

READ MORE - Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H TAHUN 2011 M

Layanan Imunisasi Bayi

Tabel Imunisasi Bayi dan Nama Imunisasi
READ MORE - Layanan Imunisasi Bayi

Dirgahayu HUT Republik Indonesia Ke 66 Tahun

Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945,

Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup dalam ke-Bhinneka-an untuk Kokohkan Persatuan NKRI,

Kita Sukseskan Kepemimpinan Indonesia dalam Forum ASEAN untuk Kokohkan Solidaritas ASEAN

 

By: RR

READ MORE - Dirgahayu HUT Republik Indonesia Ke 66 Tahun

9 Rahasia Membuat Anak Jadi Jenius

9 Rahasia Membuat Anak Jadi Jenius

Anak-anak pada rentang usia 4 sampai dengan 13 tahun, karena belum banyak mengecap asam garam dunia, hatinya masih murni, merupakan masa dengan daya ingat yang paling kuat selama hidupnya. Jika pada masa keemasan ingatan ini memperoleh pendidikan yang baik, akan sangat bermanfaat untuk sepanjang hidupnya.

Setiap orang tua selalu mengharapkan anaknya cerdik, pandai dan arif melebihi anak lain. Para pakar menyatakan, sekalipun kearifan seorang anak sangat erat hubungannya dengan genetika bawaan, namun banyak sekali penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pembinaan setelah lahir juga merupakan faktor sangat penting yang tidak boleh diabaikan.

Merangsang Pertumbuhan dengan Pendidikan dalam Kandungan

Para dokter menyatakan, bayi dalam kandungan usia tiga bulan sudah mempunyai perasaan, empat bulan sudah mampu merasakan suara dari luar. Suara dari luar ini akan terus merangsang organ indera anak dalam kandungan dan mendorong pertumbuhannya, mempunyai peran yang penting bagi pertumbuhan intelegensi. Pada dasarnya cerebral cortex (bagian otak yang penting untuk mengingat, memperhatikan, menyadari, berpikir, mengerti bahasa dan lain sebagainya) bayi dalam kandungan sudah terbentuk pada usia 5 – 6 bulan, bila pada masa ini diperdengarkan musik ataupun dilakukan pemijatan lembut pada bagian perut akan dapat meningkatkan pertumbuhan intelegensi sang anak.

Fondasi Perkembangan Intelegensi Ditentukan pada Masa Anak-Anak

Sejak bayi dilahirkan, ayah-bunda sudah mempunyai peran penting untuk mengajarkan pengetahuan dasar kepadanya. Kalau saja ayah bunda pada tahap ini dapat membimbing sang anak dengan murah hati, hormat dan penuh kasih sayang, maka bukan saja dapat meletakkan dasar kepribadian yang unik bagi sang anak, bahkan dapat membuat anak memiliki kemampuan belajar dan sikap bergaul yang baik. Dengan demikian, peran ayah bunda bukan hanya membesarkan, bahkan juga memikul tanggung jawab besar sebagai “guru pribadi”.

Para pakar menyatakan, “Anak-anak pada rentang usia 4 sampai dengan 13 tahun, karena belum banyak mengecap asam garam dunia, hatinya masih murni, merupakan masa dengan daya ingat yang paling kuat selama hidupnya. Jika pada masa keemasan ingatan ini memperoleh pendidikan yang baik, akan sangat bermanfaat bagi sepanjang hidupnya.

9 Rahasia Membuat Anak menjadi Pandai/Jenius

Penulis rubik khusus pendidikan, Korey Capozza, menyarankan sembilan cara untuk membina dan meningkatkan IQ (intelligence quotient ) anak.

1. Belajar Musik
Ini merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran otak kanan dengan santai dan mudah. Menurut hasil penelitian Universitas Toronto, pelajaran musik dapat meningkatkan intelligence quotient dan prestasi sekolah seorang anak. Bahkan semakin lama dipelajari, hasilnya semakin jelas.

2. Beri minum Air Susu Ibu
Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa air susu ibu (ASI) selain menyediakan berbagai macam zat gizi, juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan intelegensi bayi. Seorang bayi yang mengonsumsi ASI selama sembilan bulan secara nyata lebih pandai dari pada seorang bayi yang hanya mengonsumsi ASI selama satu bulan.

3. Tingkatkan kesehatan
Tim peneliti dari University of Illinois telah membuktikan hubungan antara kesehatan dan pelajaran anak di sekolah. Penelitian dari Oppenheimer Funds malah menunjukkan bahwa olah raga berkelompok bukan saja meningkatkan rasa percaya diri, membangun spirit kebersamaan, bahkan dapat memupuk kecakapan memimpin. Delapan puluh satu persen dari para direktris perusahaan pada saat masih kecil, semuanya pernah bergabung dalam suatu kegiatan organisasi.

4. Permainan
Memang ada banyak games yang bisa membuat pemainnya menjadi brutal, nyentrik ataupun malas berpikir. Namun juga ada sejumlah games yang dapat meningkatkan spirit bersosial, kreativitas dan inspirasi, bahkan ada yang dapat melatih anak untuk berpikir dengan bijaksana serta melatih kemampuan membuat rencana. Penelitian di University of Rochester juga menemukan bahwa anak kecil yang bermain games lebih berkemampuan dalam menemukan petunjuk rasa visual dalam belajar.

5. Menolak junk food
Kurangi mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi, berpantang berbagai makanan berlemak tinggi dan junk food yang lain. Sebaliknya, banyaklah mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi, ini akan meningkatkan perkembangan intelegensi dan motorik anak, terutama bagi bayi yang belum genap dua tahun, hal ini sangat penting. Misalnya, seorang anak harus mengonsumsi sejumlah zat besi untuk membantu pertumbuhan otak. Kalau kurang jumlahnya, penghantaran impuls syaraf akan melemah.

6. Memupuk rasa ingin tahu
Para pakar mengungkap, ketika orang tua mendorong anak untuk mempunyai pemikiran sendiri, sesungguhnya adalah sedang meng-arahkan mereka pada pentingnya menuntut pengetahuan. Menaruh perhatian yang besar terhadap minat anak, mengenalkan dan mengajarkan ketrampilan baru kepada mereka pada setiap ada kesempatan mendidik di luar rumah, semua ini merupakan cara yang baik sekali guna memupuk dambaan anak untuk menuntut pengetahuan.

7. Membaca
Sejalan dengan kemajuan teknologi, banyak orang yang mengabaikan pentingnya membaca. Membaca merupakan cara meningkatkan intelligence quotient seseorang yang paling langsung dan efektif. Membacakan cerita untuk anak, menjadi anggota perpustakaan dan menambah koleksi buku bacaan semuanya merupakan cara yang baik untuk memupuk minat membaca seorang anak.

8. Makan pagi
Pepatah yang mengatakan burung yang bangun pagi akan mendapatkan makanan bukanlah tanpa dasar. Jauh sejak 1970, penelitian ilmiah menemukan seorang anak yang sarapan pada pagi hari memiliki ingatan yang lebih baik, lebih mampu berkonsentrasi dan juga mampu belajar lebih cepat. Dari pada sama sekali tidak makan pagi, makanlah sepotong kue atau minum segelas susu, hal ini akan sangat membantu dalam belajar.

9. Bermain permainan pengasah otak
Bermain catur, teka-teki silang atau permainan lain dapat merangsang intelegensi. Games Sudoku malah dapat memupuk cara berpikir yang bijaksana dan memupuk kemampuan memecahkan masalah.

Selain hal-hal di atas, pada saat seorang anak masih sangat muda harus sering diajak bercengkrama, mintalah anak mengingat perbendaharaan kata yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari ataupun mintalah anak menghafal, semua ini merupakan jurus piawai untuk membantu anak memupuk intelligence quotient.

Para pakar menyatakan, “Matikan tv, mintalah anak keluar rumah, mendekatkan diri dengan alam dan mengolah tubuh, merupakan salah satu metode terbaik untuk melatih anak menjadi pandai cekatan dan bertubuh sehat.” (Yu Meifeng/The Epoch Times/prn)Source:http://zonanugera.wordpress.com

READ MORE - 9 Rahasia Membuat Anak Jadi Jenius

Bagaimana Cara Mendisiplinkan Anak

1. Tegas.
Jika anda melarang anak untuk tidak melakukan sesuatu, buatlah alasan-alasan yang logis dengan memberikan penjelasan dan bimbingan kepadanya. Alasan-alasan seperti, "Jangan duduk di depan pintu, pamali!", "Jangan main sampai waktu Maghrib, nanti diculik Kalongwewe!", rasanya sudah harus ditinggalkan. Beritahu alasan sebenarnya kenapa anak dilarang melakukan suatu hal dengan alasan yang masuk akal.
2. Jangan Plin Plan
Pada dasarnya si kecil akan meniru apa yang orang dewasa lakukan. Begitupun jika anda dan pasangan bertindak plin-plan terhadap suatu keputusan. Contohnya anda tidak setuju kalau si kecil lompat-lompatan di tempat tidur sementara pasangan anda malah membiarkannya. Ini akan membuat si kecil bingung. Akibatnya dia akan mengabaikan ketidaksetujuan anda. Jadi, buatlah kesepakatan keputusan dengan pasangan agar anak-anak jadi mudah dalam bersikap.
3. Kompromi
Anak-anak tidak selalu bisa mengatasi dan membedakan antara persoalan besar dan kecil. Sesekali, berkompromi dan mengertilah diri mereka. Tindakan kompromi akan membuat anak-anak menjadi lebih mudah menghadapi persoalan yang lebih besar nantinya. Misalnya jika anak lalai menengok ke kiri-kanan saat akan menyebrang jalan, lain kali dia tak akan berbuat seperti itu lagi. Jika anda keberatan dengan sikapnya, nyatakan dengan jelas. Katakan, "Berhentilah melempar-lempar mainanmu, nak!". Tapi jangan katakan, "Hei, mainannya jangan dilempar-lempar, dong!"
4. Beri Bimbingan
Jika anak mengobrak-abrik buku di lemari yang ada di ruang keluarga, katakan saja, "Maukah kamu berhenti 'bermain' buku? Baca aja ya di kamarmu?"
Jika dia tidak memedulikan perkataan anda, anda bisa membimbingnya ke kamar dengan cara yang lembut namun tegas dan katakan padanya bahwa dia boleh kembali ke ruang keluarga jika mau mendengarkan kata-kata anda.
5. Beri Peringatan
Jika anak tahu aturan yang telah anda buat, pada usia tertentu, anda hanya perlu bertanya kepadanya, ketika dia melakukan pelanggaran. Dia akan langsung merasa segan kepada anda, karena ada sangsi yang harus diterimanya segera, setelah melakukan pelanggaran. Buat batasan peringatan sampai hitungan ke 3, sehingga anak akan belajar untuk mengubah sikap setelah diberikan peringatan.
6. Beri Alasan
Jika anak bermain-main dengan benda tajam, anda tentu harus lebih berhati-hati memberikan peringatan kepadanya. Terangkan dengan bahasa yang jelas dan sederhana, apa yang akan anda lakukan dan sebutkan alasannya. Contoh, "Bunda simpan pisaunya ya, sayang, nanti bisa melukai tanganmu!" atau, "Bunda minta kamu jangan main air ya, nanti lantainya jadi licin dan bisa bikin kamu jatuh".
7. Jangan Tunda Hukuman
Jika anda ingin menghukum anak yang tidak disiplin, hukumlah segera setelah anda tahu dia tidak disiplin. Jangan sampai anda menunda memberikan hukuman kepadanya. Sebab, anak-anak tidak akan mau menerima hukuman beruntun atau mengulangi kesalahan. Berilah hukuman yang mendidik, seperti menyapu lantai, merapikan tempat tidur, tidak boleh main game, atau membersihkan kamar mandi.
8. Tetap Tenang
Marah sambil berteriak, membentak, atau menceramahi anak tanpa henti, akan membuat anda menjadi orang yang melakukan tindakan kekerasan verbal terhadap anak. Tindakan ini justru bisa merusak rasa penghargaan diri anak anda. Akibatnya, anak jadi tidak memiliki rasa percaya diri di hadapan orangtuanya. Jadi, apapun yang terjadi, tetaplah tenang dan tegas.
9. Bertekuk Lutut
Merunduklah saat berbicara pada si kecil, terutama saat memberikan kritikan kepadanya. Tekuklah lutut anda atau ambil posisi duduk dihadapannya, agar pandangan mata anda sejajar dengannya. Dengan sikap seperti ini, anda tidak perlu merasa khawatir akan kehilangan rasa hormat darinya. Justru sebaliknya, anak akan semakin menghormati dan menghargai anda sebagai orangtua.
10. Jangan Ceramah
Ajaklah si kecil ngobrol santai dan berdiskusi. Ini lebih baik daripada memberikannya ceramah yang panjang lebar. Hindari pernyataan-pernyataan seperti, "Sudah berkali-kali Bunda bilang...." atau, "Setiap saat kamu kok selalu.... ". Pernyataan-pernyataan tersebut memberi kesan seolah-olah dia ditakdirkan untuk selalu mengecewakan anda, apapun yang dia perbuat.
Cobalah gulirkan pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apakah kamu suka jika temanmu mengganggumu terus di sekolah, kak ?" atau, "Kamu mau kalau gigimu sakit lagi ?". Kritiklah sikapnya, jangan salahkan dirinya (baca : pribadinya)
11. Tunjukkan Sikap Positif
Terlalu banyak waktu anda yang terbuang jika hanya memberikan kritik sikap buruk si kecil. Sesekali ucapkanlah pujian-pujian atas sikap positif yang sudah ditunjukkan olehnya. Misalnya, "Bunda senang lho, lihat kamu membereskan mainan dan menyimpannya di tempat semula".
12. Jangan Menampar
Tamparan keras yang anda berikan di wajahnya, akan berpengaruh buruk bagi diri anak dan juga anda. Anak yang pernah ditampar orangtuanya akan merasa lebih menderita daripada perasaan tidak dihargai atau depresi sekalipun. Tindakan inipun sekaligus bisa mengajarkan secara tidak langsung pada anak untuk menyelesaikan segala persoalan dengan cara kekerasan.
13. Hadapi Rengekan
Katakan kepada anak-anak untuk tidak merengek saat meminta sesuatu dan tegaskan pula bahwa anda tidak akan mengabulkan permintaannya jika disampaikan dengan cara merengek atau menangis. Kecuali , jika ia meminta sesuatu dengan sikap yang manis dan sopan.
14. Contoh Baik
Jika suatu kali anak anda pernah memergoki anda sedang berdebat dengan pasangan tanpa menggunakan kekerasan, anak akan meniru sikap baik tersebut. Begitupun jika anda ingin anak anda mau melakukan sesuatu, misalnya membaca buku, anda bisa langsung melakukannya tanpa harus menyuruh dan berteriak-teriak agar anak anda melakukan hal tersebut.
Hubungan dan komunikasi yang baik dengan anak memang sangat perlu dilakukan. Yakinkan diri anda bahwa anda bisa mengatasi semua masalah anak dengan cara-cara yang baik dan terus belajar untuk menjadi orangtua yang bisa menjadi contoh teladan bagi anak-anak. Sumber: id.shvoong.com

READ MORE - Bagaimana Cara Mendisiplinkan Anak

Cara Mendidik Anak Aktif Menjadi Kreatif

Violino Ridho Putra Main Laptop

Anak yang aktif kadang menggemaskan. Ada saja polah tingkah mereka yang bisa membuat kita tersenyum. Namun bila terlalu dibiarkan akan semakin menjadi. Dan bila kita memberlakukan pola asuh yang salah, bisa jadi anak aktif tersebut mengarah pada anak “bandel”. Lagu bagaimana untuk mengatasi atau mendidik anak aktif ini? Salah satunya adalah mengubah mereka menjadi anak yang kreatif. Bagaimana caranya? Ikuti tips-tips di bawah ini:

1. Jangan membatasi anak dengan banyak larangan

Anak yang aktif adalah anak yang suka bergerak. Itu sudah menjadi sifat dari sang anak. Bila kita terlalu banyak memberikan ini dan itu, tentu dia akan merasa ada semacam kerangkeng yang membelenggu tubuhnya. Mungkin ada saatnya dia akan menuruti aturan tersebut. Namun bila ada hal-hal yang membuatnya kecewa, dia bisa berubah menjadi anak yang tidak mau tahu aturan, dan seakan-akan dia akan tumbuh menjadi anak yang pemberontak. Anak yang aktif biasanya butuh…..

2. Pengarahan yang logis

Anak yang aktif biasanya anak yang tergolong pintar. Karena otak mereka tidak pernah berhenti bekerja dan bila itu bisa diarahin ke hal-hal yang positif akan menjadi suatu kelebihan bagi sang anak. Berikan nasihat-nasihat yang positif kepada sang anak, tanpa ada unsur emosional dari diri kita. Maka kita harus……..

3. Menasihati Anak Dalam “ketenangan”

Ketenangan di sini harus dimulai dari diri kita. Saat sang anak melakukan kenakalan, mungkin kita akan merasa jengkel, namun jangan sampai kita langsung melabrak sang anak dengan kata-kata yang bernada membentak. Namun cobalah untuk menenangkan diri kita sendiri terlebih dahulu, dan menasihati anak dalam keadaan tenang. Namun apa bila sang anak yang emosinya tinggi, misalnya dia bertengkar atau berkelahi dengan temannya, maka kita harus memisahkan dulu sang anak dari “musuhnya”. Tenangkan emosi sang anak, lalu kita baru memberikan nasihat kepadanya. Yang penting jangan sampai kita ikut-ikutan emosi. Dan itu sangat membutuhkan…………

4. Kesabaran dan ketekunan

Sabar di sini mungkin sudah diungkapkan pada poin di atas, namun bila disertai ketekunan tentu tidaklah mudah. Karena mungkin sang anak akan tetap melakukan kesalahan yang sama. Tapi… Itulah anak-anak. Jangan sampai kita bosan bersabar pada saat sang anak melakukan kesalahan.

Tidak hanya sampai di situ. Kita juga harus meluangkan waktu kita untuk….

5. Memberikan liburan yang kreatif

Liburan yang kreatif tidak harus mahal, namun yang terpenting adalah sesuai dengan minat anak. Hal ini bahkan bisa dilakukan di rumah. Misalnya dengan berkebun, mendekorasi rumah, membuat kreasi pernik-pernik, dan masih banyak lagi. Bila perlu kita juga mengajak anak berlibur di luar rumah, misalnya ke tempat wisata yang memiliki permainan outbound. Anak-anak aktif biasanya akan menyukai hal ini, karena segala “emosi dan jiwa” mereka bisa tersalurkan dengan baik. Selain itu, dari pembinaan kakak outbound, anak akan mendapatkan banyak pelajaran tentang arti kerjasama, toleransi, sosialisasi, dan lain-lain. Anak aktif juga harus memiliki moral dan etika yang baik kan? Selain itu diperlukan juga….

6. Permainan Kreatif

Permainan kreatif seperti ini sekarang sudah banyak dijual di toko-toko mainan anak terdekat di rumah anda. Mainan ini bisa berbentuk puzzle, kartu, balok-balok kayu, dan lain-lain. Jangan lupa untuk tetap meluangkan waktu untuk buah hati dalam memainkan mainan-mainan ini, supaya buah hati kita pun mendapatkan banyak pengarahan dan pelajaran baru dari apa yang telah mereka mainkan.

Semoga Berhasil…!! Salam Cinta Lagu anak-anak!

Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan:
Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com

READ MORE - Cara Mendidik Anak Aktif Menjadi Kreatif

Bahaya Terlalu Memanjakan Anak

Hati-hati jika Anda terlalu memanjakan anak. Perlakuan Anda tersebut ternyata dapat menimbulkan efek tidak baik di kemudian hari. Anak akan menjadi pribadi yang rapuh, tidak bertanggungjawab, tumpul kepekaan sosialnya, dan egois. Padahal saya yakin seratus persen Anda tidak menginginkan anak Anda berkepribadian seperti itu. Mumpung belum terlambat, segera ubah perlakuan terhadap anak-anak Anda. Ajari mereka bersikap mandiri sejak kecil. Paling tidak, saat anak sudah memasuki usia Sekolah Dasar ia harus sudah belajar mandiri. Tidak perlu terlalu muluk-muluk, berikan ia tanggungjawab yang mudah dulu. Seperti menyiram bunga, menguras bak mandi, merapikan tempat tidur, dll. Bertahap namun pasti Anda bisa memberikan tanggungjawab yang lebih besar seiring dengan perkembangan usianya.

Seringkali, orang tua menomorsatukan anak dalam hal pelayanan. Segala kebutuhan anak selalu dipenuhi bagaimana pun caranya. Kehadiran anak dijadikan mitos sebagai pembawa rezeki dan kebahagiaan dalam keluarga. Orangtua menaruh harapan-harapan kepada anak-anaknya agar mereka memberikan kebanggaan dan kebahagiaan. Banyak orang tua berharap anak-anaknya dapat hidup lebih baik dari diri mereka secara moril dan materil sehingga tidak jarang orangtua menjadikan anak-anaknya sebagai aset keluarga. Orangtua yang terlalu berharap berlebihan kepada anaknya sesungguhnya justru membebani hidup anak itu sendiri. Sebab anak akan merasa terpasung dalam menentukan sikap sesuai dengan keinginannya (niat dan bakatnya).

Atas hal itu, orangtua pun mempunyai cara-cara tersendiri dalam merawat, menjaga, dan mendidik anak-anak mereka. Demi mencapai harapan-harapan mereka, seringkali cara mendidik yang dilakukan orangtua kurang tepat. Masalah utamanya karena orangtua kurang memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai dalam mendidik putera puterinya.

Ada tipe orangtua yang karena rasa sayangnya yang begitu besar pada sang anak, bersikap lunak dengan memperturutkan semua keinginannya. Mereka tidak tega untuk mengatakan 'tidak' pada anak. Akibatnya, anak terbiasa tanpa kesulitan atau hambatan apapun untuk mendapatkan keinginannya. Hal itu membuat pribadi mereka menjadi rapuh dan tidak tahan uji. Walaupun sebenarnya orang tua tahu bahwa hidup itu penuh ujian dan masalah tapi tetap saja memanjakan anak-anaknya secara berlebihan. Padahal keterampilan dalam menghadapi masalah dan ujian itulah yang sebenarnya perlu ditanamkan kepada anak sejak mereka masih kecil. Agar kelak mereka mampu menghadapi masalah dan ujian yang lebih besar lagi.

Mengikuti tips dari Mas Ricky mengenai Efek Parasit Dalam Bisnis Internet, beberapa waktu yang lalu saya membaca ebook mengenai biografi orang-orang yang sukses dalam hidup seperti KH. Abdullah Gymnastiar, Ciputra, Puspo Wardoyo, Bill Gates, dll. Dari situ saya dapat mengambil satu benang merah bahwa sejak kecil mereka dididik dan dibiasakan oleh orangtuanya untuk bersikap mandiri. Mereka sudah terbiasa merasakan susahnya hidup, menghargai uang, dan menghargai waktu sejak kecil. Tidak jarang mereka diajak orangtuanya untuk membantu berjualan di toko keluarga, merawat tanaman di kebun, atau menjajakan kue keliling kampung. Walaupun kebanyakan orang tua mereka tidak berpendidikan formal, namun mereka tahu bagaimana cara mendidik anak-anaknya di rumah. Hal itu sangat berbeda dengan zaman sekarang yang rata-rata orangtua berpendidikan tinggi namun seringkali salah dalam mendidik anak-anaknya di rumah. Hingga, tidak jarang anak sekarang masih sangat tergantung dengan orang tuanya saat ia sudah dewasa bahkan sudah menikah sekalipun. Source:http://bisnisguru.blogspot.com

READ MORE - Bahaya Terlalu Memanjakan Anak

Permainan Ayah dan Anak

Violino Ridho Putra-Ronaldo Rozalino-Permainan Ayah dan Anak

Violino Ridho Putra dengan Papa (Ronaldo Rozalino)

Kesamaan jenis kelamin antara a yah dengan anak laki-laki, sering diartikan bahwa mereka memiliki kecocokan dalam berinteraksi atau beraktivitas. Saat bermain, anak laki-laki lebih mengembangkan kemampuan motorik kasar. Gerakan dan level aktivitas mereka cenderung lebih tinggi dibanding anak perempuan. Hal itu sama dengan kecenderungan sifat ayah yang lincah, cepat, kuat dan beraktivitas aktif.
Aktivitas yang cocok bagi ayah dan anak laki-lakinya, adalah:
1. Lempar dan tangkap. Aktivitas ini sebenarnya bisa juga dilakukan oleh ibu dengan anak laki-lakinya, tetapi, bila dilakukan anak laki-laki bersama ayahnya, lebih seru! Sebab, para ayah punya cara tersendiri dalam bermain lempar - tangkap:

  • Di luar ruangan. Para ayah tidak mau main lempar tangkap di rumah. Dengan bersemangat, mereka akan mengajak anak keluar rumah, mencari lokasi yang lapang - misalnya playground - agar bisa bermain leluasa dan aman. Sambil bermain, anak dan ayah juga mengeksplor lingkungan.
  • Melempar dengan berbagai gaya. Tidak sekedar melempar dan menangkap bola menggunakan satu tangan, para ayah akan memilih berbagai pose, misalnya, gaya American Football atau Aussie Rule.
  • Yang kuat! Ayah tidak ragu untuk melempar bola dengan kekuatan, kecepatan dan ketinggian maksimal. Ia pun mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang sama.
  • Kena bola? Biasa. Ups! bolanya malah kena kepala anak! Para ayah biasanya tetap tenang dan tidak segera bereaksi. Momen ini mereka gunakan untuk mengajarkan anak laki-lakinya agar kuat. Bila justeru ayah yang terkena lemparan bola, wah, dia malah bangga!
  • Anak jadi bola. Ayah sering menutup permainan lempar-tangkap dengan menjadikan anak sebagai...bolanya! Si Buyung pun bisa merasakan ‘terbang’ di udara. Wiiiiing...!


2. Cuci mobil. Hore, main air! Semua anak laki-laki senang bermain air, namun bila dilakukan sambil mencuci mobil, mereka akan mendapat manfaat bermain sekaligus belajar. Enaknya mencuci mobil bersama ayah adalah:

  • Ayah tidak banyak melarang saat anak laki-lakinya bereksplorasi, seperti menyabuni dan menyemprot mobil dengan air, meski pun belum sempurna.
  • Ayah dengan bahagia akan mengajarkan anak laki-lakinya tahapan mencuci mobil, seperti memilah bagian yang dicuci (interior dan eksterior mobil), menyedot debu, membasahi badan mobil, menyabuni, mengeringkan, memoles dan mencuci detail ban.
  • Sambil mencuci mobil, ayah senang mengajarkan anak laki-lakinya nama-nama dan fungsi organ mobil.


3. Berkemah. Berkemah indentik dengan petualangan. Anak laki-laki senang sekali bertualang, apalagi bila ia menemukan tantangan berisiko. Berkemah dengan ayah, meski cuma dilakukan di halaman belakang rumah, terasa seru bagi Si Buyung. Apalagi biasanya ayah akan melibatkan dia melakukan tugas-tugas maskulin yang "sulit", seperti mendirikan tenda, menabur sekeliling tenda dengan garam, membuat api unggun dan berjaga malam.
Ayah merasa lebih aman bila anak laki-lakinya "nakal", sebab mereka ingin memastikan anak laki-lakinya tidak tumbuh menjadi pribadi yang lemah lembut atau feminin. Source:http://www.kaskus.us

READ MORE - Permainan Ayah dan Anak

5 Cara Melatih Anak Jadi Pemimpin

nak Anda punya bakat jadi pemimpin? Perhatikan, apakah ia selalu "mengatur" teman-temannya mengenai permainan apa yang akan dilakukan? Apakah teman-temannya dengan sukarela mengikuti kemauannya? Apakah ia selalu berani mengungkapkan pendapatnya, dan meminta untuk diberi kesempatan menyanyi atau berdoa di depan kelas?
Mungkin, belum semua anak menunjukkan perilaku yang menunjukkan karakter seorang pemimpin. Lalu, bagaimana cara mendorong mereka untuk mengembangkan perilaku kepemimpinan?

  1. Tanyai Pendapat Mereka
    Saat sedang bersama-sama di rumah, tanyakan pada mereka hal-hal seperti, "Kamu mau pakai kaus yang merah atau yang biru?" Atau, "Kamu mau susu cokelat atau vanila?" Dengan menjawab pertanyaan seperti ini, mereka melatih kemampuan berbicara asertif, dan bagaimana membuat keputusan yang baik.
  2. Kenalkan Mereka Pada Pemimpin
    Ceritakan pada mereka mengenai sejumlah tokoh pemimpin, entah dari buku cerita, acara di TV, atau orang-orang yang ada di lingkungan Anda. Saat mereka melihat bagaimana pemimpin beraksi, mereka akan tahu bagaimana perilaku seorang pemimpin. Kelak, ia pun akan meniru tingkah laku tersebut.
  3. Puji Perilaku Kepemimpinan Mereka
    Jika mereka tidak tahu apa yang Anda inginkan, mereka tak akan pernah melakukannya. Karena itu, saat Anda tahu mereka melakukan suatu tindakan memimpin atau membuat keputusan yang baik, sampaikan pada mereka. Katakan, "Nah, gitu dong! Ibu senang kalau kamu mau berbagi!"
  4. Lakukan Kegiatan Yang Membantu Mereka Menunjukkan Kemampuan Memimpin
    Kenalkan mereka pada kegiatan-kegiatan yang membantu mereka melakukan kemampuan memimpin. Misalnya, membantu mengatur barisan teman-temannya saat acara outing dari sekolah. Ketika mereka dibiasakan untuk melakukan hal-hal seperti ini, mereka juga akan mampu mempraktekkannya di rumah maupun di tempat lain.
  5. Bantu Mereka Menentukan Tujuan Pribadi
    Ketika mereka menentukan tujuan untuk diri mereka sendiri, yang tak ada hubungannya dengan kepentingan orang lain, otomatis mereka akan mendemonstrasikan kemampuan leadership. Sebab, mereka akan memimpin diri mereka sendiri.
READ MORE - 5 Cara Melatih Anak Jadi Pemimpin

10 Cara Membuat Balita Cerdas

Violino Ridho Putra 10 Cara Membuat Balita Cerdas

ANAK BALITA punya kemampuan luar biasa untuk menyerap kepandaian dan informasi baru dibandingkan anak yang berusia lebih tua. Penelitian menunjukkan, mengenalkan pada kegiatan membaca, bahasa, dan matematika sejak usia balita, akan membuat mereka lebih mudah menangkap pelajaran tersebut nantinya.
Berikut sejumlah cara yang bisa mendorong serta melatih mereka agar memiliki otak cerdas.

  1. Mengajak bicara. Ceritakan tentang apa saja padanya. Yang jelas, anak jadi tahu, dia merupakan pusat perhatian Anda. Hal ini akan mendukungnya di dalam perkembangan pengetahuan bahasa dan pemikirannya.
  2. Pilih buku anak-anak dengan huruf yang besar dan gambar yang jelas. Hal ini akan menolong anak mengerti apa yang mereka lihat dan juga pelan-pelan belajar membaca kata.
  3. Beli kaset/VCD/DVD berbahasa asing. Akan lebih mudah untuk anak balita menangkap bahasa asing daripada di kemudian hari.
  4. Beli software komputer untuk anak balita. Banyak software yang melatih kemahiran menggunakan keyboard karena sebelum berusia 2,5 tahun anak cenderung sulit menggunakan mouse.
  5. Beli huruf abjad yang terbuat dari plastik dan simpan di kamar mandi. Setiap kali mandi, perkenalkan huruf baru dan lakukan berulang-ulang hingga anak hafal. Dengan cara itu, pelan-pelan anak akan mulai belajar adanya hubungan antara berbicara dan menulis di dalam bahasa.
  6. Selalu lakukan pengulangan. Banyak orang tua merasa frustrasi jika anaknya berulang-ulang membaca satu halaman di buku yang sama atau menonton film/VCD yang itu-itu saja. Jangan sebal dan panik! Ini merupakan suatu bagian penting di mana anak mengenal proses informasi.
  7. Beli huruf-huruf dan angka-angka yang terbuat dari magnet. Hal ini memungkinkan anak bermain sambil belajar di depan lemari es. Kenalkan kata-kata yang baru setiap minggu.
  8. Bacakan satu cerita setiap hari. Baca dengan intonasi dan ekspresi seperti kita sedang bermain drama.
  9. Ingat, pendidikan jasmani berhubungan langsung dengan pendidikan akademis. Penelitian menunjukkan, perkembangan otak juga berhubungan erat dengan pendidikan jasmani, seperti merangkak sebelum usia 1 tahun. Jika Anda dan si balita sering melakukan aneka kegiatan olahraga bersama, ini dapat menambah perkembangan fisik serta otak anak. Entah itu berlari-lari, naik kuda, berenang, dan lainnya.
  10. Beli satu set pelajaran dan pendidikan untuk anak balita. Termasuk di dalamnya buku-buku, video, kaset, dan bagaimana caranya mengajarkannya. Baca dan belajarlah berdua anak. Membeli ensiklopedia bergambar khusus untuk anak pun tak ada salahnya. Source:http://www.kaskus.us
READ MORE - 10 Cara Membuat Balita Cerdas

7 Kiat Meninggalkan Anak Tanpa Rewel

Pemahaman sebab-akibat anak masih erat dengan konsep obyek permanen yaitu ketakutan bahwa sesuatu yang tidak terlihat akan hilang seterusnya. Akibatnya, jika anak tidak melihat Anda di dekatnya, ia merasa tidak nyaman sehingga seringkali menyebabkan anak tak ingin berpisah dari Anda. Sekalipun wajar, jika tidak ditangani dengan cepat, kebiasaan ini sangat menganggu. Simak beberapa kiat berikut ini:

  • Yakinkan nyaman. Pasikan anak tidak lapar, tidak kelelahan dan tidak mengalami kejadian buruk beberapa saat sebelum Anda meninggalkannya. Jika anak nyaman, ia cenderung lebih mudah menghadapai perpisahan.
  • Merancang rutinitas. Baisakan anak melakukan hal-hal rutin yang mmebuatnya mengerti rangkaian aktivitas tersebut, Anda akan berpisah darinya.
  • Yakinkan dia Anda akan kembali. Cobalah terus menerus meyakinkan anak sebelum Anda meninggalkannya bahwa Anda akan kembali menemaninya setelah semua urusan Anda selesai.
  • Tetap tenang saat berpisah. Jangan ikut-ikutan panic ketika balita memprotes kepergian Anda dengan tangisannya. Menurut para ahli, rata-rata setelah mengalami perpisahan penuh air mata dari orang tua, 15-20 menit kemudian, anak telah melupakan ras atidak nyaman, dan kembali bermain seperti biasa.
  • Jangan lupa berpamitan. Diam-diam pergi meninggalkan anak, tanpa salam perpisahan, justru meningkatkan rasa ketidaknyamanan. Situasi ini membuatnya semakin takut ditinggal. Buat perpisahan sesingkat mungkin, misalnya mencium dan memeluk.
  • Tepati janji. Agar anak mudah diajak mengerti perpisahan, salah satu yang disarankan adalah menepati janji Anda untuk kembali padanya. Upayakan selalu hal tersebut, karena ini cara paling ampuh untuk membangn ras percaya diri anak, dana ras apercayannya pada Anda. Jika tidak dapat menepati janjin, hubungi anak dan katakanya padanya.
  • Lewat permainan. Di wkatu sneggang ajak anak bermain ciluk ba atau petak umpet untuk membiasakan nya bahwa apapun yang tidak terlihat mata akan kembali.


Tentu saja Anda tidak bisa berharap rangkaian kiat ini segara membawa hasil pad akali pertama diterapkan. Bisa jadi, setelah ebebrapa kali berhasil, ada masanya anak kesayangan Anda kembali rewel dan merajuk saat akan ditinggalkan. Cara ini akan membuat anak belajar sejak dini, bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Selain itu, Anda pun harus mempercayai pengasuh, bahwa ia dapat mengatasi situasi ini. .Source:http://www.kaskus.us

READ MORE - 7 Kiat Meninggalkan Anak Tanpa Rewel